kamu pengunjung yang ke:

Kamis, 25 Agustus 2011

Maher Zain - For The Rest Of My Life with Lyrics

Maher Zain - Insha Allah | Insya Allah | ماهر زين - إن شاء الله

HALAL lebih NIKMAT

Pernikahan adalah sesuatu yang misteri,sedikit seperti sinetron,dan ngga masuk akal..kita jadi wajib percaya akan ketentuan ALLAH..,momen ini terjadi padaku di pertengahan 2009.Rasanya seperti mimpiiiiiii...welehhhhh lebay nya kumat.

Sedikit bercerita awal pertemuanku dengan sang mantan pacar ini..lewat "jejaring sosial",mungkin kami 2 orang yang sedikit terisolasi dengan dunia luar sampai pedenya kenalan di internet hehehehe...merasa tua,atau malah sedikit tinggi hati,karena emang ga mau buang2 energi.Singkatnya dengan 2 kali pertemuan tatap muka,beratus-ratus online tiap hari,dan berjam2 telpon2an tiap hari...Aku Menikah.Itupun tanpa rencana,tanpa adat2an yg biasanya kaya orang2...,sederhana tapi cukup mengharukan.Saya telah menemukan tambatan hidup saya dengan 2kali tatap muka,jadi kaya orang baru kenalan aja,senyum2 ngga karuan,malu2,sampai salah tingkah(itu sungguh saya alami di tengah jaman sekarang.....merasa sangat hidup jaman galih dan ratna sekali hehehehe).Walopun kita sudah sering ketemu lewat dunia maya,ngga jamin kalo tatap muka jadi pede...ndredeg abis

Mungkin masa pacaran saya di bilang membosankan..atau malah dibilang tidak pacaran ya,doi menyebutnya"mari kita bertaaruf saja,sambil berdoa semoga kamu memang terbaik bagi saya dan generasi kita kelak...amin".3bulan bulan masa pengenalan sampai pernikahan SINGKAT ya...!!!

Sekarang benar2 masa berpacaran saya,bisa mesraaaaaaaaaaaaaaa...sekali sama kangmas tanpa takut di bilang zinah dan dosa".Emang enaknya lebih enak(bahasa apa ini yaaaaa...?????)"pernikahan dengan konsep pacaran,adanya sayang2an terus walopun,bertengkarnya juga mengikuti...hehehehe


Terima kasih ALLAH...suami saya adalah pasangan yg terbaik yg ALLAH pilihkan untuk saya dan generasi penerus saya kelak.AMIN

Saya sangat yakin sekarang..."HALAL LEBIH NIKMAT "

TELINGA...


"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan padanya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia," kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah... bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?"

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.

Untuk para wanita,istri,calon ibu,dan seorang ibu..
kecantikan bukanlah saat kita terlihat cantik di cermin dan di mata orang lain,kecantikan sejati adalah saat kita berguat baik,dan membahagiakan orang2 di sekitar kita tanpa mereka sadari mereka telah bahagia dengan kehadiran kita.